Memecah Bulan

Suatu malam saya pernah bermimpi menemukan begitu banyak emas batangan yang berserakan di halaman rumah saya. Kukumpulkan emas-emas itu seraya berbahagia menemukannya, tapi dalam hati saya bertanya emas siapakah ini gerangan. Kuhiraukan suara hati itu dengan tetap memungut emas yang berserakan. Aku pikir inilah mungkin jalan saya untuk bisa kaya dan terbebas dari belegu finansial yang membuat hidup tak lepas. Lelah rasanya menjadi orang yang serba kekurangan, mau ini mau itu tidak bisa dilakukan karena tidak ada uang atau alat tukar yang bisa saya gunakan untuk mendapatkan apa yang saya inginkan. Memang uang bukan segalanya, tapi segalanya tidak ada yang tidak pakai uang. Bayangkan saat ini saja apabila kita datang ke pusat perbelanjaan atau yang sering kita sebut Mall dan kebelet ingin datang ke toilet untuk sekedar buang air kecil saja dikenakan biaya seribu rupiah. Nah pasti tidak ada orang yang engga mau kaya, termasuk saya. Tapi apa lacur hal yang saya alami itu hanya terdapat di alam mimpi bukan kenyataan.

Lupakan tentang mimpi yang saya ceritakan diatas. Mungkin kita semua sudah pernah membaca buku-buku tentang bagaimana menjadi orang kaya, begitu banyak literatur yang kita baca dan hal itu membuat kita bersemangat untuk bisa merubah hidup kita terutama untuk masalah keuangan. Mungkin sudah banyak juga petuah atau nasehat yang kita jalani dari berbagai buku tersebut. Tetapi semua itu tidak bisa atau belum bisa membuat hidup kita dalam taraf perubahan. Kita masih saja berkutat dalam lingkaran yang itu-itu saja.

Tetapi ingatlah ketika kita punya niat yang kuat dan bekerja tulus serta cerdas, kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan dalam hidup kita. Kita akan terus berusaha untuk tetap berputar bagai roda dan selalu menunjukkan hal yang terbaik yang dapat kita lakukan. Sah-sah saja apabila kita bermimpi untuk sukses dalam kehidupan kita. karena semua itu berawal dari mimpi. Masih ingat bukan dengan pepatah "Bagai Punguk merindukan bulan" kalau menurut saya kita bukan Punguk yang hanya bisanya merindukan bulan, bahkan lebih dari itu kita bisa melakukannya yaitu memecah bulan. Kenapa saya katakan kita bisa memecah bulan. Karena saya yakin dalam tiap diri kita mempunyai satu kekuatan yang sangat luar biasa sekali yang telah Tuhan sematkan. Otak (daya pikir) kita menurut Albert Enstein di ibaratkan raksasa yang sedang tidur, bisa kita bayangkan apabila raksasa itu (otak atau daya pikir kita) terbangun apa pun yang kita inginkan bisa kita kerjakan. Segala sesuatu apa pun itu namanya bisa kita kerjakan dengan mudah apabila kita mempunyai niat serta tekad yang kuat untuk bisa melakukan perubahan, maka cepat lakukan. Karena waktu ibarat mata pedang yang apabila kita tidak melakukan perubahan maka kita akan binasa denga penggalan yang dilakukan sang pedang.

Jadi semangat yang da pada diri kita harus tetap terpupuki hingga subur dan mampu menjdikan insan yang benar-benar tahan banting dengan apa pun yang terjadi apabila hal tersebut masih terus kita perbaiki.

bY : Yandigsa
Kalianda, 13 Maret 2009

Comments

Popular posts from this blog

Sebilah Sayab Bidadari. Memorilibia 7,9 SR.

Leutika adalah Rumah Impian Penulis Indonesia

AUDISI TRUE STORY OF JOMBLO: "STATUS" GALAU PARA JOMBLO